Jakarta, 4 Februari 2025 – Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Serikat Pekerja (SP) BPJS Ketenagakerjaan menggelar audiensi dengan Konfederasi Serikat Buruh Sejahtera Indonesia (KSBSI), Serikat Buruh Muslimin Indonesia (Sarbumusi), dan Konfederasi Serikat Pekerja Nasional (KSPN). Pertemuan yang berlangsung pada [Tanggal Pertemuan] ini bertujuan untuk memperkuat sinergi antara organisasi pekerja dalam rangka memperjuangkan kesejahteraan buruh di Indonesia, serta meningkatkan kualitas perlindungan sosial melalui program BPJS Ketenagakerjaan.
Audiensi yang dihadiri oleh perwakilan masing-masing konfederasi dan serikat pekerja ini menghasilkan sejumlah komitmen bersama untuk membangun kerjasama yang lebih solid dalam rangka memperjuangkan hak-hak pekerja, serta meningkatkan kesejahteraan dan perlindungan sosial bagi seluruh tenaga kerja di Indonesia. Salah satu kesepakatan penting adalah dilakukannya sharing session oleh Presiden Sarbumusi dan KSBSI kepada seluruh anggota serikat pekerja. Sesi berbagi pengalaman dan informasi ini bertujuan untuk memberikan wawasan lebih dalam mengenai perlindungan sosial, program BPJS Ketenagakerjaan, serta isu-isu strategis yang berkaitan dengan kesejahteraan pekerja.
Ketua Umum DPP SP BPJS Ketenagakerjaan dalam kesempatan tersebut menyampaikan bahwa sinergi antara serikat pekerja dan BPJS Ketenagakerjaan sangat penting untuk memastikan setiap pekerja di Indonesia mendapatkan perlindungan yang layak dan optimal. Ia juga menekankan pentingnya kolaborasi yang terus terjalin antara serikat pekerja, organisasi buruh, dan pihak pemerintah dalam memperjuangkan hak-hak pekerja serta meningkatkan kualitas hidup mereka melalui program-program sosial yang tersedia.
Dalam audiensi tersebut, para peserta juga sepakat untuk terus mendukung upaya-upaya yang telah dilakukan oleh BPJS Ketenagakerjaan dalam menyediakan perlindungan jaminan sosial bagi tenaga kerja Indonesia, dan akan terus berkoordinasi untuk memastikan akses yang lebih mudah dan informasi yang lebih jelas terkait dengan program-program perlindungan sosial yang ada.